1. Cerita dari @avrelinayoland_ 12/365
—Instagram, please do your magic!
(Ala-ala akun sebelah) —ehe.
Kali ini aku bakal kenalin usaha dari beberapa teman-teman aku di kelas walaupun semester ini udah enggak ada kelas.
Teruntuk kamu yang berada di daerah Metro, Lampung dan sekitarnya yang akan menggelar acara tunangan atapun resepsi pernikahan bisa pakai jasa @cabatcorp , melalui sentuhan tangan @andremfid x @gyhrizkiutomo dipastikan momen berharga kalian bakal tersimpan rapi selamanya (kalau datanya enggak hilang atau rusak). Tidak hanya acara sakral tersebut, @cabatcorp juga bisa mengabadikan momen bersama teman, sahabat, gebetan, atau dia yang sayang tapi cuma modal ngomong doang. Tenang, selain dalam bentuk foto @cabatcorp juga bakal dokumentasiin momen kalian dalam bentuk video sinematik. Kalau suka ngemil, mereka juga jualan snack untuk menemani sela-sela pemotretan kalian, yang suka donat juga bisa banget diorder nih @donk.uy .
Tapi mereka berdua enggak bisa bantuin kalian buat make up, jadi kalau mau penampilan kalian lebih kece kalian bisa hubungi @nungkymeilaa (hubungin seperlunya aja nanti diomelin yang punya, hehe canda yang punya). Mau foto tapi masih bingung karena jilbabnya itu-itu aja? Gampang, kalian bisa juga order jilbabnya, tinggal pilih dan pesan di @meilashine.id. Biar #ootd kalian enggak terkesan setengah-setengah, kalian juga bisa mempersiapkan dengan merawat diri dengan memakai masker dan facemist saffron dari @meilashine.id.
Walaupun sedang mengabadikan momen #ootd kalian tetap enggak boleh lupa sama kewajiban kalian, jadi boleh banget nih kepoin @fatayamukena dari @puput_sd . Mukenanya dijamin bagus, banyak pilihannya, dan bahannya juga nyaman bikin sholat kalian semakin khusyuk, insyaAllah.
Sekian, terima gaji 🙏🏻😂
2. Cerita dari @she_ups _________Januari, 12-2021
Sebenarnya enggak kenal sih sama masnya @70ves.coffee cuma pernah beli es kopinya.
Saat itu kebetulan kopi keliling ini sedang melapak di depan masjid SMP Muhammadiyah GKB.
Menurut saya konsep jualannya unik; dari kendaraan yang digunakan, kostum ala baristanya, alat-alat seduh kopinya, dan yang terpenting itu rasa kopinya mantul.
Gak kalah tuh sama kopi-kopi kekinian yang sudah punya nama.
Ada beberapa varian rasa es kopi, kita tinggal milih mau pesen yang mana.
Yang enggak suka kopipun jangan khawatir ada milkshake juga kok.
Masnya yang jualan ini ramah banget, sesuai dengan semboyannya;
"SIAP MELAYANI ANDA DENGAN RASA SAYANG".
Orangnya masih muda tapi gak gengsian , saya salut banget sama semangatnya berwirausaha.
Siapa tahu setelah ini ada banyak kaum muda yang terinspirasi.
Semoga berkah usahanya mas @70ves.coffee
Maaf ya mas, cuma mau #bantuteman semoga berkenan.
Buat teman-teman yang di Gresik atau barangkali ketemu di jalan, silakan mampir.
Selamat menikmati ngopi santai dengan nuansa trotoar pinggir jalan.
3. Cerita dari @noorida_4
Kopi ini kopi Temanggung, salah satu temanku di kampus membuka bisnis per-kopi-an. Hebat bukan! Kalau kalian sedang mencari kopi boleh dilihat lapaknya @the_brownhand syukur-syukur mencobanya juga.
Temanku, ada juga yang sudah bisa disebut sebagai arsitek tapi masih mendalami ilmu itu. Ada yang pengalamannya dalam dunia kerja luar biasa. Ada yang benar-benar baru terjun dalam dunia arsitektur. Ada pula yang tidak sanggup dan memilih untuk menyerah.
Di sini sungguh luar biasa. Semua cerita yang ada didalamnya, semua jejak yang sengaja tersisakan, dan semua asa yang terus mengambang. Menakjubkan.
Semua itu membantuku meyakini bahwa aku harus bersyukur menjadi bagiannya. Membuatku semakin percaya bahwa jalan panjang yang Allah berikan untuk bisa sampai disini akan terbalaskan dengan tepat. Aku ingin menjadi orang hebat dijalanku.
-
Tapi.. Apakah diri ini juga sudah memberikan bantuan? Apakah sudah membantu seseorang untuk bersyukur atas apa yang dia terima? Apakah aku sudah seperti itu? Atau selama ini hanya menggunakan sampul 'membantu' untuk mendesak orang?
Setiap hari tanda tanya dan penyesalan selalu muncul. Setiap hari, setiap menit, setiap detik.. Apa yang seharusnya aku lakukan?
4. Cerita dari @cuplikan.cerita ✍🏻
Di zaman pandemi seperti sekarang, perekonomian seakan jalan di tempat, resesi pun membayangi kehidupan. Sepertinya dibutuhkan usaha ekstra serta kegigihan agar kita bisa keluar dari kesulitan ini.
Anakku, Nathan, yang sedang bekerja di Jakarta, bersama kekasihnya, Sarah, mencoba membuka usaha berdua. Mereka berjualan kembang tahu di daerah Palmerah. Usaha yang murni dimodali berdua itu terpicu saat mereka melihat kembang tahu yang dijual laris manis di depan sebuah indekos, terutama di kalangan anak-anak muda, yang juga menjadi tren di sana. Satu peluang yang tidak ingin mereka lewatkan.
Tentu tidak mudah memulai satu usaha, di mana mereka pun disibukkan dengan pekerjaannya masing-masing. Bernegosiasi dengan pemilik waralaba, menyiapkan dari mulai gerobak, nama usaha (Naomi namanya), bahan-bahan, hingga pemasaran, dan banyak hal lain yang perlu dikerjakan.
Perbedaan mencolok dirasakan mereka, antara pekerjaan di kantor yang nyaman karena standar prosedur yang sudah baik dengan usaha yang akan mereka rintis dari nol. Dibutuhkan tekad, komitmen, dan fokus.
Ku Sebut itu keluar dari zona nyaman.
Saat terjadi demo besar di Jakarta, jualan mereka pun kena imbasnya. Mendadak sepi pengunjung, hampir merugi selama beberapa minggu.
Aku hanya bisa memberi semangat serta doa, semua berproses, semua berjuang, begitupun dengan anakku. Aku hanya bisa berharap mereka tidak patah semangat dan terus berusaha tanpa menyerah.
Sudah enam bulan usaha mereka berjalan, aku bersyukur dan bangga. Mereka terus berjuang dan berusaha, tanpa membebani atau meminta bantuan ku secara materiil.
Mereka menunjukkan kemandirian, usaha dan tekadnya untuk selalu melangkah ke depan, sesulit apa pun itu. Satu bekal untuk mereka di masa depan.
Tidak ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan dan doa.
Sukses selalu untukmu Nak, doa Ibu selalu bersama kalian.
Buat temen-temen yang ingin menikmati hangatnya kembang tahu @kembangtahu.jkt di musim penghujan ini, silakan mampir atau pesan antar lewat aplikasi-aplikasi yang tersedia ya.
5. Cerita dari @firzaija_ Tempat berbincang.
Tahun kemarin, pada masa pandemi, saya mendengar bahwa salah seorang teman tengah membuka sebuah usaha baru. Kedai wedang kalau disini menyebutnya.
Isinya kurang lebih minuman hangat, tapi ada juga minuman dingin sampai kopi-kopian.
Sebenarnya mungkin tidak terlalu asing mendengar kedai minuman yg sangat marak di tepi jalanan akhir-akhir ini.
Namun, tempat dimana kawan saya membuka usahanya ini terbilang agak sedikit berbeda dari beberapa tempat di sekitar sini.
Selain menunya yg bisa menenangkan pikiran, letak tempat dibukanya kedai ini pun bisa jadi ajang refleksi diri.
Tidak begitu jauh dari jalan raya namun sunyi tanpa ada gangguan kendaraan besar.
Sangat intim untuk dibuat diskusi atau sekadar menghilangkan penat.
Di beberapa waktu, suasana di tempat ini pun seakan membawa saya ke dimensi lain.
Seolah saya ditarik dari daerah tempat saya tinggal.
Kadang saya merasakan seduhan minuman hangat di suasana jawa barat.
Kadang juga suasana selatan pulau jawa menjadi begitu hangat, ya.. suasana jogja.
Tempatnya cukup terbuka, cukup tidak membuat bising walaupun tidak sedikit orang yg berdialog.
Letak dari tempat ini ada di dekat SMAN 1 Pecangaan.
Tempat ini pun jadi langganan saya dan teman-teman untuk berdiskusi hingga membuat kegiatan eksternal dg melibatkan orang-orang di luar lingkaran kami.
Apapun yg informasi tentang kedai ini ada di @lingkar_wedangan
Silahkan didatangi dan nikmati suasana manis yg juga saya rasakan.