
Judul | : | AJAIB, ISTIMEWA, KACAU |
---|---|---|
Penulis | : | André Möller |
Penerbit | : | PT Kompas Media Nusantara |
Halaman | : | 182 |
André Möller lahir di Swedia dan ia jatuh cinta pada bahasa Indonesia karena ‘ketidaksengajaan’, yaitu pada saat pesawatnya harus transit di Bali dalam perjalanannya ke Australia. Sejak saat itu, ia mempelajari bahasa Indonesia hingga kini sering menulis kolom bahasa di surat kabar dan pernah menerbitkan kamus Swedia-Indonesia.
Dalam buku kuning ini, sang penyusun ‘Kamus Swedia-Indonesia, Indonesia-Swedia’ itu memberikan pandangannya seputar bahasa Indonesia.
Buku ini ringan dan mudah dibaca oleh segala kalangan. Seperti judulnya, buku ini ditulis berdasarkan susunan abjad sehingga terdiri dari 26 bab, dari “A” yang diwakilkan oleh kata “Aneh dan Ajaib” hingga “Z” yang diwakilkan oleh kata “Zakiah”. Setiap kata tersebut merepresentasikan sifat bahasa Indonesia. Misalnya, pada saat pembahasan di huruf “C” mengenai "Cukup", penulis menyampaikan bahwa bahasa Indonesia sebenarnya bisa memenuhi segala kebutuhan bahasa yang muncul dalam kehidupan modern. Bayangkan kita baru tiba di hotel, pasti kata pertama yang kita akan sampaikan adalah check-in, padahal ada istilah bahasa Indonesia untuk hal ini: lapor masuk, begitu pula dengan check-out: lapor keluar. Di edisi terakhir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada lebih dari 110.000 kata berbahasa Indonesia, maka jangan salahkan bahasa Indonesia kalau kita tidak bisa menemukan kata yang tepat.
Moller memaparkan pendapatnya dengan runut dan terang. Ia berusaha seminimal mungkin untuk menggunakan istilah dalam bahasa asing. Kalau memang sudah ada bahasa Indonesia-nya, ya tentu Moller lebih memilih menggunakan padanan kata tersebut.
Penulis tidak segan menceritakan kesulitannya saat mempelajari bahasa Indonesia. Bagi kita yang sudah belajar bahasa Indonesia dari kecil, pasti tidak akan merasa aneh dengan pengulangan atau reduplikasi kata. Akan tetapi, hal ini menjadi tantangan bagi orang asing. Misalnya, buku-buku merupakan bentuk jamak dari buku, tapi kalau kata mata diulang menjadi mata-mata maka artinya menjadi berbeda.
@nurmitranur_