
Judul | : | All The Bright Places |
---|---|---|
Penulis | : | Jenniver Niven |
Penerbit | : | Angelic Zaizai |
Halaman | : | 392 |
(Ulasan buku minggu ketiga bulan Januari)
Bagaimana rasanya punya teman ingin bunuh diri? Atau bagaimana rasanya menjadi seseorang yang ketahuan ingin bunuh diri? Dua pertanyaan itu pastilah menjadi alasan cerita di buku ini. Penulis menceritakan sebuah cerita fiksi tentang kisah cinta remaja yang romantis namun miris. Terkisahlah dua orang remaja yang sama sama ingin bunuh diri tetapi dengan alasan berbeda. Mereka saling mengenal sambil menikmati tempat terang di Indiana. Saat saling mengenal, salah satunya ingin menyembuhkan luka kekasih, namun anehnya tidak ingin disembuhkan. Mungkin karena sebuah stigma yang telah lama dicapkan untuknya dari teman temannya membuat dia merasa terancam akan identitasnya.
Buku ini bagus. Sangat disarankan dibaca oleh kalian yang mungkin ingin mengenal apa itu mental illness. Mental illness benar adanya. Banyak pesan yang disampaikan oleh penulis lewat tulisannya. Di akhir kata penulis memberitau bahwa inilah ngerinya ditinggal seseorang terkasih dalam keadaaan bunuh diri. Seakan memberi pesan kepada yang sedang berjuang bahwa tolong jangan tinggalkan kami, sedih loh ditinggal dalam keadaan tersebut, jadi jangan dilakukan ya? Tolong berjuang sedikit lagi, kamu tidak sendiri. Jika ada sesuatu, silakan bercerita.
Buku ini dijadikan film yang bisa ditonton di netflix dengan judul yang sama "All the Bright places". Ada satu hal yang dibuang dari buku di film ini, yang membuat cerita di filmnya lebih realistis dan bikin lebih nangis.
@mauli_maro