
Judul | : | Bidadari Bermata Bening |
---|---|---|
Penulis | : | Habiburrahman El-Shirazy |
Penerbit | : | Republika Penerbit |
Halaman | : | 342 |
“Saat masih muda, saat masih dalam fase menuntut ilmu sebaiknya tidak memikirkan kecuali ilmu. Ingat, ilmu tidak akan didapat kecuali dengan dikejar sungguh-sungguh. Sedangkan jodoh sudah disediakan oleh Allah. Kalau saat kau harus mengejar ilmu malah mengejar jodoh, kau bisa kecewa jika ternyata yang kau kejar bukan jodohmu, dan ilmu sudah pergi jauh dari jangkauanmu.”
• • • •
Pernahkah kamu mengidolakan sosok fiksi dalam buku yang pernah kamu baca?
Dan itulah yang terjadi kepadaku.
Ayna Mardeya, sosok pemeran utama yang ada dalam Novel ''Bidadari Bermata Bening'' Karya Kang Abik ini sukses membuatku terpana dan terpesona.
Ayna Mardeya sebuah nama yang diadopsi dari nama ratu bidadari surga 'Ainul Mardiyah
Buku ini adalah salah satu buku yang ku baca tahun 2017 dan aku jatuh cinta untuk pertama kali kepada buku yang ku baca
Bukan hanya sekedar novel, tetapi lebih dari itu. Bukan hanya alur yang maju mundur atau kilas balik yang menjadi ciri khas dalam sebuah cerita, tetapi makna yang terkandung di dalam setiap kalimat dalam ceritanya yang berhasil membuatku tak jemu meski berkali-kali sudah ku baca.
Ayna Mardeya sosok perempuan yang tangguh, mandiri, cerdas, lemah lembut lagi baik hati. Kisah hidupnya yang pelik, kehilangan demi kehilangan ia rasakan, terasing lagi terkucilkan, perjuangan-perjuangannya dalam membangun kembali hidup yang sudah sering kali ambruk, serta kesempatan-kesempatan emas yang ia lewatkan demi sebuah ketenangan dan atas nama kebaikan.
Siapa sangka akhirnya ia bersekolah di Yordania bersama dengan orang yang dia cinta?
Makna novel ini yang menyentuh sampai ke dalam hatiku, tentang hidup yang tak selamanya sesuai yang di mau, serta sebuah pembelajaran bahwa menjadi perempuan bukan sebuah alasan untuk mendominankan kelemahan dan yang paling penting adalah keharusan untuk menjaga kehormatan.
Terima kasih, Kang Abik (Habiburahman el shirazy) yang telah menciptakan tokoh fiksi sehebat Ayna Mardeya, dan bahkan sampai saat ini aku berharap menemukan sosoknya dalam versi nyata.
@mulyaati_