
Judul | : | Laki-laki Memang Tidak Menangis, Tapi Hatinya Berdarah-darah, Dik |
---|---|---|
Karya | : | Rusdi Mathari |
Penerbit | : | Buku Mojok |
Jumlah halaman | : | 84 |
📚 "Dan kamu tahu, dik, yang paling menyesakkan dan membuat hati laki-laki berdarah-darah adalah kenangan." (Hal. 07).
💠Bisa dibilang buku ini adalah paket komplit. Di dalamnya membahas tentang perkara cinta, sakit hati, rindu bahkan mengenai perang pun dituliskan dengan lantang menjadi kumpulan prosa. Penulis menyajikannya dengan pembawaan yang terasa melankolis dan lembut, sehingga di beberapa bagian pembaca bisa dibuat terhanyut oleh rangkaian prosanya.
💠Pada lembaran-lembaran awal, akan ditemukan kalimat yang agak vulgar. Jadi buku ini hanya bisa dikonsumsi pembaca berusia 18+ sesuai petunjuk dibalik bukunya.
📚 "Kita telah melewati beratus-ratus jam sejak aku menyingkap BH-mu dan mengusap payudaramu menjelang subuh" (Hal. 12)
💠Di beberapa prosa kita diajak menikmati alunan cinta yang memabukkan, sedangkan di bagian lainnya kita dibuat tertampar akan realita dunia yang kejam. Kekurangan dari buku ini, penggunaan diksi yang masih sangat asing untuk pembaca awam (seperti saya salah satunya), jadi harus beberapa kali memeriksa KBBI untuk memahami artinya. Bahkan membuat saya harus mengulang, membaca beberapa prosa agar bisa paham dengan maknanya. Secara keseluruhan, buku ini menggambarkan realita yang mungkin sering mengusik pikiran lelaki tanpa dunia ketahui.
Fact : buku ini diterbitkan setelah 2 tahun sang penulis wafat.
~dari @suad.reviews
@