
Judul | : | Mata yang enak dipandang |
---|---|---|
Karya | : | Ahmad Tohari |
Penerbit | : | GPU (baca di ipusnas) |
Tahun terbit | : | 2013 |
Jumlah halaman | : | 216 |
Mata yang enak dipandang berisi lima belas cerpen Ahmad Tohari yang pernah dimuat di beberapa media cetak antara tahun 1983-1997.
Tiga di antaranya favoritku ; Daruan, Pemandangan Perut dan Bulan Kuning Sudah Tenggelam.
📖 📖 📖
🏵️ Tulisan Pak Tohari sederhana, jenaka, mengangkat isu sosial yang sering dijumpai di masyarakat. Tapi punya punya makna dalam. Bersifat jujur dengan sentilan-sentilan membangun, membuat pembaca memahami apa yang terjadi di sekitar.
🏵️ Dalam kasus Daruan, yang ingin menjadi novelis, aku sadar bahwa impian tak segampang itu diraih. Lalu di cerita Pemandangan Perut, seorang lelaki dapat melihat isi perut orang berdasarkan apa yang mereka kerjakan di dunia, itu unik sekaligus menampar tabiat sendiri.
🏵️ Dan terakhir, Bulan Kuning Sudah Tenggelam paling emosional, dan bikin mataku sembab, tentang bakti anak kepada orang tua, juga perselingkuhan sang suami yang pengin aku ludahi 🤣 sayang ini hanya cerita pendek. Semisal ada lanjutan dalam bentuk buku, mungkin sepanjang baca, aku menyumpah.
🏵️ Semua favoritku kebanyakan cerpen yang ditulis Pak Tohari tahun 1983 dan 1991. Cara beliau memberi deskripsi di cerita sehingga emosi pembaca bisa melebur bersama tokoh di buku bagus sekali, dan jadi pembelajaran untukku yang sedang belajar nulis.
🏵️ Tak perlu pakai kalimat sastra nan tinggi (ini bagaimana, ya menggambarkannya, tehee) dan cerita kekinian atau mainstream, Pak Tohari bisa menjadi dirinya sendiri saat menulis. Beliau adalah panutanku ✊
🏵️ Pretty hearwarming.
reviewer : @yoonaayuu